Jumat, 30 April 2010

My Lovely Dog




Rocky adalah seekor anjing kampung di puskesmas Wasior, tempat saya bertugas. Anjing jantan yang sangat agresif, setia, cuek dan kangenin. Umurnya sekitar 2 tahun pas pertama kali saya melihat Rocky. Posturnya besar dan kokoh.



Sehari-hari dia suka berenang di laut, lalu berjemur di rumput halaman puskesmas atau kejar-kejaran dengan temannya si Roxy dan si Sombong. Setiap saya visite (kunjungan pasien di bangsal), Rocky pasti ikut. Saya tugas di poliklinik pun, Rocky pasti setia duduk di bawah meja atau tempat tidur poli. Saat saya jaga malam, Rocky selalu antar-jemput saya dari mess ke puskesmas.



Suatu hari saya pernah mau ke pasar, namun hujan deras. Saya memakai payung lalu jalan sambil melihat Rocky yang sedang berteduh. Dari ekspresinya sepertinya Rocky berkata "Aduh bos, gada waktu yang lebih baik? tunggu hujan reda aja bos..." Tapi tidak sampai semenit, Rocky sudah berjalan di samping saya, menemani ke pasar dengan keadaan basah kuyub karena tidak cukup sepayung dengan saya.



Salah satu sifat Rocky yang paling menyebalkan adalah meloncat, seakan-akan mau memeluk saya setiap kali melihat saya. Akhirnya baju saya selalu punya cap kakinya, entah di dada atau punggung. Selain itu dia selalu mengajak main dengan cara menggigit tangan, kaki atau bokong.


Rocky juga punya sisi melankolis. Dia bisa saja mengantar tuannya sampai ke tengah laut, sampai dimana dia tidak kuat lagi mengejar speed boat. Siapa coba yang tidak tersentuh melihat dia berlari,berenang sampai titik nafas terakhir.



Walaupun Rocky berbadan besar, namun si Roxylah panglima perang jika ada perang antar geng anjing. Dua kali saya memasang kalung anjing buat Rocky, dua kali juga hilang, karena Rocky selalu baik dengan semua orang. Rocky juga selalu sial dalam mendapatkan pacar, mungkin karena sifat agresifnya yang main langsung nyosor saja. Setiap kali musin kawin, saya pasti cemburu, karena Rocky jadi jarang pulang.



Tepat dihari Valentine tahun ini, Rocky diracun orang. Dia meninggal dengan wajah yang sangat tenang. Saya tidak percaya ditinggalkan seorang sahabat yang paling setia dalam waktu yang sesingkat itu. Good bye Rocky, the best dog i ever had, u always on my heart.


Mengapa Teluk Wondama?



Teluk Wondama, nama yang asing di telinga bukan? Ya, karena T. Wondama adalah sebuah kabupaten pemekaran baru di Propinsi Papua Barat. Jika anda melihat peta pulau Papua yang berbentuk burung, maka T.Wondama terletak pada bagian leher burung.
Saya memilih kabupaten ini menjadi tempat tugas saya sebagai dokter PTT atas saran oom saya, Jan Manuputty yang bekerja di WWF Papua Barat. Sebelum PTT, saya memang sudah merencanakan untuk mencari tempat tugas di mana saya bisa menyalurkan kesenangan saya, scuba diving. Kerena bertugas di daerah pedalaman, hiburan sangatlah penting agar tidak bosan.

Raja Ampat juga sempat menjadi pilihan saya. Namun, untuk menjadi sebuah tempat tugas, Teluk Wondama lebih disarankan daripada Raja Ampat. Salah satu alasannya karena air di T.Wondama adalah air terbersih di seluruh Papua Barat dan mudah didapatkan.

Wasior, adalah ibukota T.Wondama, kota yang terletak tepat di bawah gunung dan di pinggir pantai. Sehingga kotanya memanjang menyusuri tepi pantai. Kesan pertama kali turun dari Kapal Pelni Nggapulu adalah sangat terpencil, jauh dan panas namun indah sekali karena masih sangat "hijau.